Kalau kamu sering dengar suara “tek-tek-tek” atau “gruduk-gruduk” dari mobil diesel, kamu nggak salah — memang begitu karakter alami mesin diesel.
Tapi kenapa sih, mesin diesel selalu terdengar lebih berisik dibanding mesin bensin?
Padahal, keduanya sama-sama pembakaran internal (internal combustion engine).
Jawabannya ada di cara kerja, tekanan kompresi, dan proses pembakaran bahan bakar yang sangat berbeda antara keduanya.
Yuk, kita bahas secara detail kenapa suara mesin diesel lebih keras, kasar, dan “bergetar” dibanding mesin bensin, sekaligus bagaimana teknologi modern membuat mesin diesel kini jauh lebih halus dari generasi lamanya.
1. Perbedaan Cara Kerja Mesin Diesel dan Bensin
Untuk paham asal suara berisik, kita harus tahu dulu cara kerja kedua jenis mesin ini.
| Komponen | Mesin Bensin | Mesin Diesel |
|---|---|---|
| Proses Pembakaran | Campuran bensin + udara dibakar busi | Udara dikompresi hingga panas, lalu solar disemprot otomatis |
| Pengapian | Menggunakan busi | Self-ignition (terbakar sendiri karena tekanan tinggi) |
| Rasio Kompresi | 9:1 – 12:1 | 16:1 – 22:1 |
| Jenis Bahan Bakar | Bensin (mudah menguap) | Solar (berat dan lambat terbakar) |
| Karakter Suara | Halus dan lembut | Kasar, “tek-tek” khas diesel |
Nah, dari tabel di atas aja sudah kelihatan: penyebab utama suara keras ada di perbedaan kompresi dan proses pembakaran.
2. Tekanan Kompresi yang Sangat Tinggi
Mesin diesel punya rasio kompresi dua kali lipat dari mesin bensin.
Artinya, udara di dalam silinder ditekan sampai 20 kali lipat dari volume aslinya — hasilnya panas ekstrem hingga 500–700°C.
Begitu solar disemprot ke udara super panas itu, bahan bakar langsung terbakar secara spontan (auto ignition).
Ledakan pembakaran ini terjadi sangat cepat dan menghasilkan lonjakan tekanan tinggi dalam waktu singkat.
Inilah yang menyebabkan:
- Suara “knocking” atau “tek-tek-tek” khas mesin diesel.
- Getaran mesin lebih besar dibanding bensin.
Semakin tinggi tekanan pembakaran, semakin keras suaranya.
3. Pembakaran Tidak Sempurna di Awal Siklus
Berbeda dengan bensin yang tercampur rata dengan udara sebelum dibakar, mesin diesel menyemprotkan bahan bakar langsung ke ruang bakar di akhir langkah kompresi.
Akibatnya:
- Di awal, campuran udara dan solar tidak langsung terbakar sempurna.
- Terjadi delay pembakaran (ignition delay) selama beberapa milidetik.
- Saat akhirnya terbakar, ledakan awalnya besar dan kasar.
Proses inilah yang menimbulkan bunyi ketukan keras di setiap langkah piston.
4. Solar Lebih Lambat Menguap dan Terbakar
Solar memiliki densitas lebih tinggi dan titik nyala lebih besar dibanding bensin.
Artinya, untuk terbakar sempurna, solar butuh:
- Tekanan tinggi,
- Suhu tinggi, dan
- Waktu lebih lama.
Selama bahan bakar belum terbakar sempurna, partikel solar masih “meledak” dalam jumlah kecil dan menciptakan suara kasar berulang.
Itulah kenapa, suara mesin diesel lama — terutama tanpa common rail — cenderung keras dan berasap hitam karena pembakaran tidak merata.
5. Desain Komponen Mesin yang Lebih Kokoh (dan Berat)
Mesin diesel harus menahan tekanan ledakan lebih tinggi, jadi seluruh komponennya dibuat lebih tebal dan berat.
Contohnya:
- Blok silinder dan head dari baja tebal,
- Piston dan connecting rod lebih besar,
- Crankshaft lebih padat.
Bahan logam berat ini mentransfer getaran dan suara lebih besar ke bodi mesin.
Makanya, mesin diesel terdengar “bergetar” dan “dalam” dibanding bensin yang ringan dan lembut.
6. Tidak Ada Busi (Spark Plug)
Karena tidak menggunakan busi, pembakaran solar di mesin diesel bersifat spontan dan tidak dikontrol presisi seperti mesin bensin.
Akibatnya:
- Ada variasi tekanan di tiap silinder.
- Ledakan tidak selalu sinkron sempurna.
- Timbul suara “tek-tek-tek” karena perbedaan waktu bakar antar silinder.
Pada mesin bensin, busi mengatur kapan campuran terbakar → hasilnya lebih konsisten dan halus.
7. Getaran dari Sistem Injeksi Solar
Sistem injeksi pada mesin diesel bekerja dengan tekanan sangat tinggi (bisa sampai 2.000 bar) untuk mengatomisasi bahan bakar.
Tekanan tinggi ini bikin:
- Bunyi khas dari pompa injektor,
- Getaran tambahan dari semprotan bahan bakar ke ruang bakar.
Khususnya pada diesel generasi lama (pompa in-line mekanik), bunyi “kletek-kletek” berasal dari suara mekanik pompa injeksi itu sendiri.
8. Idle Speed (Putaran Stasioner) Lebih Rendah
Mesin diesel biasanya idle di 700–800 RPM, lebih rendah dari bensin (900–1.000 RPM).
Karena kecepatan putaran lebih rendah, setiap ledakan pembakaran terdengar lebih jelas.
Di mesin bensin, pembakaran cepat dan berulang → suara lebih halus.
Sedangkan di diesel, ledakan terasa lebih “berdenyut.”
9. Suara Khas dari Knalpot dan Turbocharger
Selain dari ruang bakar, suara mesin diesel juga diperkuat oleh:
- Knalpot berdiameter besar (aliran gas buang lebih bebas),
- Turbocharger yang menambah tekanan udara.
Turbo diesel biasanya punya suara “mendesis” atau “nges” saat akselerasi, ditambah getaran berat dari tekanan gas buang.
Kombinasi ini menghasilkan karakter suara yang “gahar”, tapi juga terdengar kasar dibanding mesin bensin.
10. Mengapa Mesin Diesel Modern Lebih Halus?
Kabar baiknya, teknologi sekarang bikin suara mesin diesel jauh lebih halus dibanding era 90-an.
Ada beberapa inovasi penting:
- Common Rail Injection System
Menyemprot bahan bakar dengan tekanan super tinggi (hingga 2.500 bar) dan presisi mikron.
Hasilnya pembakaran lebih halus, suara lebih lembut. - Pilot Injection (Injeksi Bertahap)
Bahan bakar disemprot beberapa kali dalam satu siklus → pembakaran bertahap → suara “tek-tek” berkurang drastis. - Peredam dan Insulasi Kabin
Mobil-mobil modern pakai peredam suara tambahan di firewall dan kap mesin, bikin suara mesin hampir nggak terdengar dari dalam kabin. - Material Blok Lebih Ringan dan Senyap
Campuran aluminium dan bahan komposit menekan getaran mesin. - Teknologi Variable Geometry Turbo (VGT)
Turbo bekerja lebih halus, tekanan stabil di semua RPM, dan getaran berkurang.
Sekarang, mobil seperti Toyota Fortuner, Isuzu MU-X, Mitsubishi Pajero Sport, dan BMW Diesel punya suara halus hampir setara bensin berkat teknologi ini.
11. Apakah Suara Berisik Mesin Diesel Berbahaya?
Nggak selalu.
Suara khas mesin diesel bukan tanda rusak, tapi karakter alami akibat tekanan pembakaran tinggi.
Namun, kamu perlu waspada kalau:
- Suara jadi lebih keras dari biasanya.
- Muncul ketukan logam tajam (“klotok-klotok”).
- Asap hitam tebal atau getaran meningkat.
Itu bisa jadi tanda:
- Injektor kotor atau bocor,
- Timing injeksi salah,
- Tekanan kompresi tidak seimbang,
- Atau bearing piston aus.
12. Cara Membuat Mesin Diesel Lebih Halus
Kalau kamu ingin suara diesel lebih kalem, lakukan perawatan berikut:
- Gunakan solar berkualitas tinggi (Pertamina Dex atau Dexlite).
Kandungan sulfur rendah bikin pembakaran lebih bersih dan halus. - Rutin bersihkan injektor dan EGR.
Endapan karbon di EGR bikin suara mesin lebih kasar. - Gunakan oli khusus mesin diesel.
Oli diesel punya aditif anti aus dan penahan tekanan tinggi. - Ganti filter bahan bakar tepat waktu.
Supaya suplai solar ke injektor tetap lancar dan pembakaran optimal. - Idle mesin sebentar setelah start dan sebelum dimatikan.
Biar oli menyebar sempurna dan turbo tidak mendadak berhenti. - Pasang peredam tambahan di kap mesin.
Biar suara luar nggak terlalu masuk ke kabin.
Kesimpulan: Mesin Diesel Berisik Karena Tekanan dan Proses Pembakaran
Sekarang kamu tahu alasan utama kenapa mesin diesel lebih berisik dari bensin — bukan karena rusak, tapi karena:
- Tekanan kompresinya jauh lebih tinggi,
- Proses pembakarannya spontan,
- Dan komponennya dibuat lebih kokoh.
Tapi jangan salah, suara keras itu juga bukti kekuatan dan efisiensi mesin diesel.
Mesin diesel terkenal tangguh, irit, dan torsi besar, cocok buat tanjakan, muatan berat, atau perjalanan jauh.
Dengan perawatan rutin, penggunaan bahan bakar berkualitas, dan teknologi modern seperti common rail dan pilot injection, suara mesin diesel sekarang bisa sehalus mobil bensin — tapi tetap dengan tenaga besar khas diesel sejati.
FAQ tentang Suara Mesin Diesel yang Berisik
1. Kenapa mesin diesel bunyinya “tek-tek” waktu hidup?
Karena proses pembakarannya spontan dan tekanan tinggi saat solar disemprot ke udara panas.
2. Apakah suara keras diesel tanda rusak?
Belum tentu. Tapi kalau makin keras, bisa jadi timing injeksi salah atau injektor aus.
3. Kenapa diesel modern suaranya halus?
Karena pakai sistem common rail, injeksi bertahap (pilot injection), dan peredam suara canggih.
4. Apa hubungan oktan dengan suara mesin?
Diesel pakai angka setana (bukan oktan). Setana tinggi bikin pembakaran lebih cepat dan suara lebih halus.
5. Apakah ganti oli bisa bikin mesin diesel lebih halus?
Bisa, kalau pakai oli dengan spesifikasi API CJ-4 atau CK-4 yang tahan tekanan tinggi.
6. Apakah mesin diesel bisa sehalus bensin?
Bisa, dengan teknologi modern dan peredam suara tambahan — terutama di mobil-mobil Eropa terbaru.